TULISAN TOU 2 KEDUA


VINTAGE, GAYA TEMPO DULU YANG TAK LEKANG OLEH WAKTU

  
Kata vintage di jaman sekarang pasti bukanlah sesuatu yang asing lagi. Vintage yang merupakan gaya tempo dulu ini kini perkembangannya semakin melambung. Istilahnya kaya lagi nge-trend ­gitu deh. Mulai dari dekorasi rumah hingga pakaian yang sering kita kenakan sehari-hari semua terispirasi dari gaya vintage. Termasuk saya nih… Hehehe

Saya pribadi mengaplikasikan vintage ke dalam gaya berpakaian saya. Memang bukan gaya keseharian saya sih. Biasanya saya berpakaian ala vintage untuk acara tertentu saja seperti pergi ke gereja atau pergi jalan bersama teman-teman. It’s too feminine menurut saya kalau berpakaian ala vintage dikenakan dalam sehari-hari soalnya saya terkadang agak cuek sama penampilan.

Eitsss… tapi saya suka gaya vintage bukan karena saat ini lagi booming loh! Saya mulai tertarik dengan gaya vintage sejak saya duduk di bangku kelas 1 SMA. Berawal dari saya yang suka iseng-iseng membongkar lemari pakaian Mama saya dan wooow!!! Ternyata di dalamnya banyak banget harta karun. Banyak baju, celana, rok, tas hingga aksesoris yang sangat unik dan klasik yang dulu dikenakan Mama saya di kala masih muda. Hehehe :-Dv Barang yang menurut saya begitu precious karena ga akan diproduksi lagi di jaman sekarang dan yang pasti ga banyak orang yang punya barang-barang tersebut alias ga pasaran. Bagi saya gaya vintage itu terlihat lebih klasik, unik, simple dan classy. Mulai dari situlah saya melakukan mix and match antara pakaian-pakaian punya Mama dan punya saya. Saya bisa explore banyak gaya melalui gaya vintage ini. Gaya yang bisa nunjukkin bahwa cuma saya aja yang punya gaya seperti itu, gaya yang pastinya beda dari pada yang lain, juga gaya yang bisa menjukkan sisi kewanitaan saya… Ouch! :-p
***
Gaya vintage sebenarnya adalah perkembangan gaya yang terjadi antara sekitar tahun 1920s sampai 1960s.
  • TAHUN 1920 (MELINDROSA)
Amerika memainkan peran penting pada gaya berbusana tahun 1920. Di masa setelah Perang Dunia I, Amerika sebagai salah satu pusat mode dunia memasuki era makmur yang mempengaruhi gaya fashion mereka. Music Jazz dan tarian glamor muncul pada tahun tersebut. Perempuan mendapat suara pada tahun 1920 dan memasuki angkatan kerja dalam jumlah besar. Tahun-tahun 1920an juga ditandai dengan maraknya bisnis ilegal, salah satu cartel yang terkenal di dunia saat itu adalah Al Copone. Fashion gaya Melindrosa (Flapper) yang berarti New Breed muncul. Style penggunaan make-up yang berlebihan, berdandan glamor, minum alcohol, mengendarai mobil, dan merokok menjadi hal yang mendampingi gaya berbusana glamor seperti ini. Bukan hanya itu, gaya berbusana tahun 1920 juga menunjukkan adanya milenia baru setelah sebelumnya gaya berbusana lebih condong pada zaman Victoria.
  • TAHUN 1930 (CALCA COMPRIDA)
Kolapsnya pasar modal pada 1929, membagi warga Amerika menjadi kalangan "haves" dan "have nots". Saat itu, barang-barang (termasuk pakaian) diciptakan secara massal, menimbulkan penggunaan bahan sintetis yang mudah dicuci. Saat itu menonton film merupakan hiburan yang paling populer. Tak heran bila keglamoran industri film yang kerap diwakili oleh penampilan para bintang film, menginspirasikan sejumlah model busana. Di antaranya bahan bunga-bunga dan rok-rok yang panjang melambai. Selain itu, muncul model-model glamor lain, seperti busana berpotongan panjang dan gently flowing, bulu-bulu binatang, mantel tanpa lengan, selendang dan hiasan pita-pita.Pada era ini, B.F. Goodrich mengenalkan pemakaian zipper (resleuting) yang semakin populer dari masa ke masa. Dan penggunaan platform shoes juga pertama kali diperkenalkan oleh desainer Salvatore Ferragamo. Selain memunculkan fenomena sepatu "Spectator", dekade '20-an juga menandai penggunaan bahan plastik sintetis bernama nilon, yang digunakan sebagai bahan dasar stoking yang washable dan easy-care synthetic. Di tahun ini, untuk pertama kalinya Amerika mengenal pakaian yang bersifat mudah dibuat (well made), potongannya baik (well cut) dan juga harganya (well priced).
  • TAHUN 1940 (WAR AND WORKING CLASS)
Menyusul keprihatinan yang membelit akibat Perang Dunia (PD) II, jumlah material yang biasa digunakan di sejumlah garmen mulai dibatasi. Para desainer dikenakan tugas patriotik untuk membuat baju yang pantas dipakai selama bermusim-musim dengan bahan seminimal mungkin. Karena itu, rok mulai diperpendek. Lipatan dan kancing dikurangi, dan saku-saku lenyap. Banyaknya wanita yang menggantikan posisi pria di kantor-kantor, membuat busana pria ditransformasikan menjadi busana wanita. Popularitas sepatu tumit tinggi digantikan oleh sepatu tumit rendah yang lebih nyaman dikenakan untuk beraktivitas. Hal ini berimbas pada reputasi Amerika yang setelah PD II berakhir, berkembang menjadi salah satu pusat sportswear terbesar di dunia. Pada era ini, muncul trend zoot suit (pakaian yang terdiri dari stelan jaket-jaket berukuran super besar dan celana panjang baggy). Sebagai simbol dari post-war freedom, muncul fenomena kaos-kaos warna terang dengan gambar flora-fauna, buah-buahan dan wanita cantik. Garis-garis pada bikini dibuat lebih seksi, terinspirasi dari percobaan nuklir di South Pacific at Bikini Atoll. Pada akhir '40-an, para wanita mulai mencoba mengenakan rok yang lebih panjang dan "penuh", plus blus-blus bergaris feminin.

  • TAHUN 1950 AWAL (NEW LOOK)
Terbebas dari tekanan selama PD II, fashion mulai menjadi lebih kreatif. Kaum wanita masa ini menginginkan busana yang menonjolkan nuansa anggun, sophisticated dan sex appeal mereka. Adalah Lana Turner yang memulai tren pointed bras (bra kerucut, yang pernah dipakai Madonna dalam salah satu konsernya di tahun 80-an) dan twin sets. Pada era ini, garis-garis seksi bikini yang dinilai semakin seronok, mulai menciptakan polemik.Berhubung semakin banyak rumah tangga yang memiliki TV-set, muncul ikon kebudayaan pop James Dean yang memunculkan fenomena "teen rebel look". Era ini juga mengawali eksistensi poodle skirts (rok berbentuk "balon" yang ujungnya dihiasi aplikasi berbentuk anjing pudel), sepatu sandal, Letterman's Jacket dan kacamata berbentuk mata kucing yang item paling populer di sejumlah SMA. Pada era ini, untuk pertama kalinya, kaum tua mengikuti tren mode yang diciptakan para kaum yang lebih muda. Sejumlah bintang Hollywood juga menciptakan tren baru. Marlon Brando dan geng "Rat Pack"-nya membawa demam topi bernama "motorcycle caps”. Saat itu, ikon "cantik" terbagi 2 kubu, kecantikan feminin yang diwakili Jayne Mansfiled dan Marilyn Monroe, serta kecantikan ala Audrey Hepburn dan Grace Kelly.
  • TAHUN 1960 (FUTURISMO)
Tahun 1960 awal ditandai dengan adanya invasi teknologi rumah tangga yang dapat dijangkau semua kalangan. Televisi mulai digunakan disetiap rumah tangga, mesin cuci, mobil, hingga strika sudah mulai digunakan secara luas dengan harga terjangkau. Era ini adalah era “Masa Depan” yang lebih dikenal dengan istilah Futurismo di dunia fashion. Mode fashion juga berubah dengan pengaruh invasi teknologi ini. Fashion tahun 1960an di dominasi busana minimalis dengan motif garis atau bintik yang mengesankan moderenitas dan arti teknologi tinggi pada zamannya.


***
Nah, setelah membahas perkembangan gaya vintage, kini waktunya saya untuk berbagi tips agar gaya vintage kalian menjadi lebih menarik. Simak ya!
  • How do you wear vintage clothes?
Vintage bukan berarti dress jadul punya nenek atau mama kamu. Tapi kamu juga bisa mix and match dengan gaya pakaian jaman sekarang. Nah, untuk memperkuat gaya vintage, kamu harus memakai baju-baju yang berwarna. Saya pribadi biasanya lebih sering memakai warna pastel atau baju polos ketika bawahan dari baju kita bermotif ramai.
  • How about the ‘high waist’?
Hmm It’s chic, sexy and retro. Coba pilih mana yang kamu suka, bisa pake high waist jeans, pencil skirt, shorts atau pants.
Kalau saya sih skirt dengan motif floral, polkadot, abstrak atau bentuk rempel selalu menjadi bagian bawahan gaya vintage favorit saya. :-p
  • Vintage accessories
Vintage adalah fashion yang bebas melakukan eksperimen. Kamu juga bisa membuat gelang atau kalung buatan sendiri. Tipsnya adalah, vintage identik dengan warna gold dan warna-warna ngejreng seperti merah, hijau, kuning, atau pink.
  • Vintage shoes
Biasanya sepatu-sepatu vintage identik dengan heels-nya yang tinggi dan wedges. Sepatu pantofel, oxford, ankle boots hingga sepatu low heels yang memiliki hak sepatu tebal ala jaman nenek kita. Tips warna untuk sepatu vintage adalah coklat muda, coklat tua, hitam, broken white, krem dan merah (That’s all my favorite color too). Soalnya warna kulit kaki saya menjadi terlihat jauh lebih bersih ketika mengenakan sepatu dengan warna-warna di atas. :-p Oh ya, hindari juga warna-warna ngejreng ya. Buat apa? Supaya terhindar terjadinya “fashion crime” karena baju dan aksesoris yang udah heboh, masa ditambah dengan sepatu yang berwarna-warni.
  • Scarves
Nah, biar kamu bisa bebas milih scarves vintage yang kamu suka, floral scarft, vintage patterns, atau polka dots. Yup, kamu bisa kok menggunakan scarves punya mama kamu. Tapi yang perlu diingat, karena scarves adalah aksesoris tambahan buat bergaya vintage, jadi tidak menjadi point of interest. Biasanya pemakaian scraves ini ketika baju yang kita kenakan polos atau tidak bermotif.
  • Hats Fashion
Nah vintage lebih lengkap lagi kalau menggunakan topi. Tips warna untuk memilih topi vintage adalah warna hitam, coklat dan merah. Yah, sama seperti sepatu hindari juga warna-warna ngejreng karena baju dan aksesoris yang udah berwarna-warni. Sedangkan macam-macam topi vintage yang bisa kamu pilih diantaranya fedora, newsboy, dan ivy hat.
  • How about the leather kind?
Barang-barang dengan bahan leather memang mendukung banget untuk bergaya vintage. Kamu bisa menggunakan leather jacket, tas, atau belt. Cool touch banget nih. Untuk tas bisa menggunakan warna-warna seperti pilihan warna pada sepatu vintage. Kamu bisa memilih berbagai jenis postman bag atau tas wanita dengan warna tersebut.
  • Hair Do
Curly and shiny hair merupakan salah satu tren vintage. Styling sedikit rambut kamu dengan menggunakan catok curling rambut. Kamu bisa menggunakan hairdo beehive bila suka. Atau uraikan rambut kamu dan sisir ke belakang menggunakan jari untuk mendapatkan bentuk alami rambut kamu.
  • Make up Wajah Vintage
Ingin tampil vintage? Kuatkan riasan mata dan bibir kamu. Red lips alias bibir merah menyala akan membuat kamu nampak stunning. Tegaskan bentuk alis kamu dan perkuat bingkai mata dengan eyeliner. Bila bila ingin menggunakan bulu mata palsu, pilih yang paling natural dan lentikkan dengan maskara.
  
Tapi kalau soal hair do dan make up saya belum sama sekali pernah coba. Pertama karena saya belum bisa dandan dan agak ga PD gitu. Hehehe

Oh iya, salah satu model vintage Indonesia favorit saya adalah Clara a.k.a Lucedaleco loh! Kamu bisa cek account Instagram dan website-nya untuk memperkaya gaya vintage kamu.
*** 
Oke itu sekian pembahas tentang berbusana vintage dari saya. Yang terpenting sih jadilah diri sendiri. Apa yang membuatmu nyaman dan kamu merasa menjadi terlihat lebih cantik, pakai saja! Karena di saat kamu percaya diri itulah yang membuat aura di dalam diri kamu terpancar kepada setiap orang yang sedang menatap dirimu. Satu lagi, jangan jadi korban fashion ya! :-)

"Vintage adalah satu jalan memakai sejarah, sarana kita bisa membalikkan masa lalu ke masa kini, bahkan masa depan. Membawa fashion kuno kepada kita sekali lagi."
(Hilary Alexander-Direktur Fesyen The Daily Telegraph)


Referensi:





Comments

Cute Running Puppy