Tugas IBD 8
BAB VIII
Manusia dan Pandangan Hidup
PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI
Pengertian Pandangan Hidup
Setiap
manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup bersifat kodrati. Karena itu
menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti
pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan
demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang
singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga
hasil pemikiran itu dapat diuji kenyatannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima
oleh akal sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil
pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk, yang disebut
pandangan hidup.
Macam-macam Sumber Pandangan Hidup
- Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
- Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Pengertian Ideologi
Istilah ideologi sendiri berasal dari kata ’idea’
yang berarti ’gagasan, konsep, pengertian dasarm cita-cita’ dan ’logos’
yang berarti ’ilmu’. Kata ’idea’ berasal dari bahasa Yunani ’eidos’
yang artinya ’bentuk’. Disamping itu da kata ’idein’ yang artinya
’melihat’ maka secara harfiah,
ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of
ideas), atau anjuran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian
sehari-hari, ’idea’ disamakan artinya dengan ’cita-cita’. Cita-cita yang
dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap, yang harus dicapai sehingga
cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau
faham. Memang pada hakekatnya antara asas dan cita-cita itu sebenarnya dapat
merupakan satu-kesatuan.
Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang
ide-ide, pengertian-pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita. Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan
sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan,
kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut dan
mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh
seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang
dijunjung tinggi.
Berdasarkan berbagai macam
pengertian dan asal kata diatas, maka dapat disimpulkan pengertian ideologi
adalah kumpulan ide atau gagasan yang tersusun secara sistematis.
Hak Ideologi
- Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka bersifat
inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan
sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya berada dalam sistem pemerintahan yang
demokratis. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang hanya berisi suatu orientasi
dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma
sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan
prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan
dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati
secara demokratis.
- Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah ajaran
atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan
norma-norma politik dan sosial, yang dinyatakan sebagai kebenaran yang tidak
boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi
tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip
moral yang lain.
Ideologi tertutup bersifat Dogmatis dan Apriori, dogmatis berarti mempercayai suatu keadaan tanpa data yang valid, sedangkan apriori , yaitu berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan. ideologi tertutup tersebut dipaksakan berlaku dan dipatuhi oleh masyarakat yang di atur oleh masyarakat elit tertentu atau kelompok masyarakat , yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter. bersifat totaliter berarti menyangkut seluruh aspek kehidupan.
Ideologi tertutup bersifat Dogmatis dan Apriori, dogmatis berarti mempercayai suatu keadaan tanpa data yang valid, sedangkan apriori , yaitu berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan. ideologi tertutup tersebut dipaksakan berlaku dan dipatuhi oleh masyarakat yang di atur oleh masyarakat elit tertentu atau kelompok masyarakat , yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter. bersifat totaliter berarti menyangkut seluruh aspek kehidupan.
CITA-CITA
Pengertian Tentang Cita-Cita
Menurut kamus
umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan
yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan
apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita
merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datanag. Pada
umunya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi,
dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan
manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila
cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu
disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi
sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Seseorang
dapat mencapai cita-citanya atau tidak bergantung pada tiga factor yaitu
manusianya yaitu yang memiliki cita-cita, kondisi yang dihadapi selama mencapai
apa yang dicita-citakan, dan seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Contoh Cita-cita
Dokter, pilot, polisi, guru,
musisi, model, diplomat, ahli komputer, ahli gizi, pengacara, sastrawan,
perawat, masinis, pelaut, sutradara, produser, dan masih banyak lagi.
KEBAJIKAN
Pengertian Tentang
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau
perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas
dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia
adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia
merupakan makhluk social: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya
pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Manusia
sebagai makhluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan. Untuk
itu manusia dilengkapai kemampuan jasmani dan rohani juga fasilitas alam
sekitarnya seperti tanah, air, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
Makna Kebajikan
Untuk melihat apa itu
kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai makhluk
pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Sebagai
makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang
buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati.
Manusia
sebagai anggota masyarakat yang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat
adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada
hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu.
Sebagai
makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan
selalu mebisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang
tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik buruk, harus kita dengar pula
suara Tuhan atau kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk hukum Tuhan atau
hukum agama.
Faktor-faktor
yang Menentukan Tingkah Laku Seseorang
- Pembawaan atau hereditas yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau dipusakai oleh orang tua.
- Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama).
- Pengalaman yang khas yang pernah diperoleh. Baik pengalaman pahit yang sifatnya negative, maupun pengalaman manis yang sifatnya positif, memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.
Sumber: Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. MKDU Ilmu Budaya Dasar. 1996. Jakarta:
Gunadarma
http://bumipusaka.blogspot.com/2012/04/dua-hak-ideologi.html http://yossyuslaf.blogspot.com/2012/04/dua-jenis-hak-ideologi.html
Comments
Post a Comment