Tugas IBD 2
BAB
II
Manusia
dan Kebudayaan
MANUSIA
Unsur-unsur
yang Membangun Manusia:
Ada
dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia.
Manusia itu terdiri dari empat unsur
yang saling terkait, yaitu:
- Jasad, yaitu: badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat, yaitu: mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
- Ruh, yaitu: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
- Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
Manusia sebagai suatu kepribadian
mengandung tiga unsur yaitu:
- Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak Nampak.
- Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena pernannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
- Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira usia lima tahun.
HAKEKAT
MANUSIA
Hakekat
Manusia
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
- Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk yang lainnya
- Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Manusia
Dibandingkan dengan Makhluk yang Lain
Kesempurnaan
manusia terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa
manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu
mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan,
kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu
menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua
macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah
rangsangan jasmani melalui pancaindera, tingkatnya rendah dan terdapat pada
manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia. Misal:
- Perasaan intelektual
- Perasaan estetis
- Perasaan etis
- Perasaan diri
- Perasaan social
- Perasaan religius
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Kepribadian
Bangsa Timur
Bangsa
timur memiliki kepribadian atau kebudayaan yang mengedepankan prinsip gotong
royong dan kerjasama. Gaya hidup bangsa timur cenderung kekeluargaan dan tidak
bersikap individualis. Bangsa timur lebih mudah untuk bersosialisasi dan
menjalin hubungan baik dengan siapapun.
Bangsa
timur dalam hal mengenai waktu, mereka sangat kurang menghargai dengan yang
namanya waktu. Merekapun tidak pernah merasa puasa dengan apa yang mereka
miliki, contohnya baru membeli handphone baru lalu beberapa bulan kemudian
mereka membeli handphone keluaran terbaru hanya karena gengsi dan tidak mau
ketinggalan zaman.
Orang
timur atau wilayah asia memperlakukan atasan mereka lebih dari yang lain,
sehingga atasan pun senang dengan perlakuan itu. Mereka juga kurang mempunyai
sikap yang baik ketika sedang makan karena cenderung berisik atau berlebihan.
Jika sedang di tempat wisata, mereka lebih suka berfoto foto daripada menikmati
pemandangan yang ada.
Kebudayaan
orang timur adalah cepat tanggap dalam soal uang. Pada keadaan sekarang ini
banyak cara yang dilakukan orang timur untuk memperoleh uang. Lebih banyak
mengambil cara dengan sisi negatif daripada sisi positif untuk memperoleh uang,
kedudukan atau jabatan.
Kesimpulannya
adalah kepribadian orang timur cenderung berbeda dengan budaya orang barat.
Mereka mempunyai gaya hidup atau kebiasaan dalam melakukan sesuatu yang mereka
inginkan.
Bagan
psikososiogram Manusia
PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Definisi
Kebudayaan
Kebudayaan
jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti akal atau budi. Dalam bahasa lain, kebudayaan berasal dari kata colere,
yang berarti mengolah tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan
tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya; atau dapat pula diartikan
segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di
dalam lingkungannya”. Budaya dapat pula diartikan himpunan pengalaman yang
dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara social, yang
merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu.
Kebudayaan
dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya
material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non
material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
Tokoh-
tokoh Kebudayaan
- Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
- E.B.Tylor mendifinisikan bahwa kebudayaan adalah komplek yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, keseniaan, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemapuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
- Sutan Takdir Alihsyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
- Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
- A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
- C.A.Van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja di tengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
- Krober dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan; kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyususn pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalmnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterkaitan terhadap nilai-nilai.
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Tujuh
Unsur Kebudayaan Universal
- Sistem Religi (system kepercayaan) merupakan produk manusia sebagai homo religius.
- System organisasi kemasyarakatan merupakan produk manusia sebagai homo socius.
- System pengetahuan merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
- System mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
- System teknologi dan peralatan merupakan produk manusia sebagai homo faber.
- Bahasa merupakan merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
- Kesenian merupakan hasil dari manusia sebagai homo aestecticus.
Kebudayaan
dalam Dua Bentuk Wujud
Pertama,
kebudayaan bandaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua,
kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.
WUJUD KEBUDAYAAN
Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya
- Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Wujud ini disebut system budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang mneganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
- Kompleks aktivitas. Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi.
- Wujud sebagai benda. Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
ORIENTASI NILAI BUDAYA
Masalah Pokok Kehidupan Manusia dalam Sistem Nilai Budaya
- Hakekat hidup manusia (MH) Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.
- Hakekat karya manusia (MK) Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
- Hakekat waktu manusia (WM) Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
- Hakekat alam manusia (MA) Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyeerah kepada alam.
- Hakekat hubungan manusia (MN) Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horisontal (sesamanya) maupun secara vertical (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualis (menilai tinggi kekuatan sendiri).
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur
Kebudayaan Baru
- Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
- Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai agamanya, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
- Corak struktur social suatu masyarakat turut menetukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya system otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
- Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
- Apabila ada unsur yang baru itu dimiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Penyebab Terjadinya Gerak atau Perubahan Kebudayaan
- Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
- Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana
hubungan antara manusia adan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuaan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup
manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu
kesatuan.
Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Hubungan antara
manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.
Pada
saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka
manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri
itu. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan
dari kebudayaan karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan
manusia yang membuatnya.
Pengertian Dialektis
Dialektis maksudnya
saling terkait satu sama lain.
Tiga Tahap dalam Proses Diakletis
- Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
- Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan mebentuk perilaku manusia.
- Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Sumber: Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. MKDU Ilmu Budaya Dasar. 1996. Jakarta:
Gunadarma
http://ajisseh39.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-kebudayaan.html
http://ajisseh39.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-kebudayaan.html
Comments
Post a Comment