Menjawab Soal
PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME
Menurut anda, apakah di Indonesia masih terjadi diskriminasi? Jelaskan
dan berikan contoh!
Sejak dahulu hingga saat ini,
diskriminasi merupakan polemic yang tak pernah ada habisnya. Di Indonesia
sendiri, diskriminasi marak terjadi dimana-mana. Hampir di setiap aspek
kehidupan, pasti ada saja pendiskriminasian. Entah itu di sekolah, di
lingkungan tempat kerja, serta perbedaan ras, agama, suku, golongan, dan
lain-lain. Pengertian diskriminasi dalam ruang lingkup hukum hak asasi manusia
Indonesia (human rights law) dapat dilihat dalam Pasal 1 Ayat (3) UU Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi, “Diskriminasi adalah setiap
pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak langsung
didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,
golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan
politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan, pengakuan,
pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum,
sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya”. Salah satu contoh dikriminasi
yang terjadi di Indonesia adalah system pendidikan di Negara ini.
Telah kita ketahui bahwa di Indonesia
terdapat dua macam system pendidikan yakni sekolah negeri yang dikelola oleh
pemerintah serta sekolah swasta. Sebagian besar, para orang tua berharap besar
agar anak-anak mereka dapat mengenyam pendidikan di sekolah negeri. Hal ini
menyebabkan, banyak ornag yang menilai sebelah mata terhadap sekolah swasta.
Memang…secara system, sekolah negeri menwarkan berbagai keuntungan yang
pastinya menarik bagi para orang tua. Seperti bayaran SPP contohnya. Tapi
tahukah anda bahwa banyak terjadi kecurangan pada system sekolah negeri ini?
Salah satunya adalah proses penerimaan murid baru. Biasanya, sekolah negeri
menyeleksi berdasarkan nilai UN. Selain dari nilai UN, pihak sekolah
menambahkan kuota daya tampung atau kelas tambahan untuk murid baru dengan
system berbeda. Misalnya mealaui jalur prestasi bagi mereka yang berprestasi di
bidang akademik dan non akademik juga jalur bina lingkungan dimana jalur ini
diperuntukkan untuk para warga yang bertempat tinggal di sekitar sekolah serta
bagi para warga yang kurang mampu.
Jalur penerimaan yang terlalu banyak
inilah yang mebuat sebuah sekolah tidak terlihat idealis. Seperti jumlah pararel
kelas yang terlalu banyak dan satu kelas bisa menampung sekitar 48 orang. Hal
ini dirasa sangat tidak efektif serta kondusif ketika melangsugkan kegiatan
belajar mengajar. Dampak yang lain adalah sekolah swasta menjadi sepi peminat
dan orang-orang lebih tertarik mencoba peruntungan di sekolah negeri.
Seakan-akan mereka tersedot untuk bersekolah di sekolah negeri karena daya tampung
yang begitu membeludak. Belum lagi adanya kasus nepotisme yang acap kali
terjadi. Seorang anak yang tidak pintar, hasil nilainya pun tidak bagus, dan
merupakan anak petinggi di sekolah seperti kepala sekolah misalnya, itu sangat
mudah sekali masuk di sekolah yang diinginkannya dengan kamuflase yang dibuat
sedemikian rapi yang bisa menggugurkan anak yang secara jujur seharusnya dapat
menempati satu bangku di sekolah tersebut.
Belum lagi marak berita pengahapusan
RSBI dan SBI yang dirasa merupakan salah satu pendiskriminasian di bidang
pendidikan. Menurut mereka, orang yang bersekolah di RSBI dan SBI adalah
orang-orang yang mampu di bidang financial saja tanpa mempertimbangkan kualitas
dari si anak. Sedangkan anak yang memiliki kualitas sangat baik tetapi
terhalang oleh besarnya biaya seakan-akan ditolak begitu saja. Keluhan inilah
yang pada akhirnya sistem RSBI dan SBI pada akhirnya dihapuskan.
Menurut saya, setiap orang berhak
mengenyam pendidikan dimanapun tanpa adanya batasan selama anak tersebut
memiliki kualitas yang susuai. Jangan sampai hanya karena biaya, mereka
mengurungkan niat untuk bersekolah di sekolah yang dingginkan padahal anak
tersebut memiliki potensi yang luar
biasa. Sekolah, pemerintah, dan para pelajar harus saling berkerja sama.
Sekolah dan pemerintah jangn henti memberikan beasiswa kepada mereka-mereka
yang berprestasi agar mereka tetap dapat meningkatkan mutu akademik mereka.
Sebagai pelajar juga jangan berpangku tangan saja tetapi harus aktif mencari
tahu tentang informasi beasiswa yang sedang beredar. Terlebih, jangan sampai
orang-oarng ini terkalahkan dengan mereka yang hanya memiliki jabatan tinggi
saja. Berikap jujur dan adil merupaakn kunci agar system pendidikan di
Indonesia semakin merakyat.
Menurut anda, apakah bangsa Yahudi / Israel saat ini menganut
etnosentrisme? Jelaskan dan berikan contoh!
Menurut Matsumoto (1996)
etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut
pandang budaya sendiri. Etnosentrisme ini umumnya ada ketika terjadi sebuah
konflik. Salah satunya adalah konflik antara Israel dengan Palestina yang
hingga kini tidak kunjung usai.
Banyak kaum muslim yang memandang
bahwa mayoritas penduduk muslim ada di Palestina. Padahal sekitar 2%, di
sekitar tepi barat palestina dan Gaza masih terdapat populasi umat Kristiani. Akibat
konflik yang semakin memanas inilah yang membuat umat Kristiani Palestina ingin
meninggalkan Palestina. Mereka diberikan tawaran program yang menarik dan salah
satunya agar berpindah kewarganegaraan di Negara-negara Eropa. Umat Kristiani
yang notabenenya minoritas ini acapkali merasakan sebuah tekanan. Salah satunya
ketika umat Kristiani Palestina ini dilarang oleh polisi perbatasan Israel saat
umat Kristiani ini ingin merayakan Hari Minggu Palma di Yerusalam. Sontak
tindakan polisi ini diprotes banyak warga dan aktivis karena sikap polisi
Israel ini yang seakan mendiskriminasi. Pasalnya, sejumlah warga lainnya
diizinkan tetapi mengapa umat Kristiani Palestina dilarang?
Pada dasarnya bangsa Israel ini
meresa bangsa yang paling kuat. Oleh sebab itu, dia merasa bisa mengambil hak
dari Negara lain dan contohnya seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya. Sedangkan
Palestina yang mereka merasa bangsa pilihan Tuhan ingin membebaskan diri dan
ingin memiliki pemerintahan sendiri. Aksi Palestina ini banyak mendapat
dukungan hampir dari seluruh Negara di dunia. Bangsa pilihan Tuhan yang
dimaksud disini ialah bangsa yang dipilih Tuhan untuk mengendalikan dunia ini
sesuai dengan perintah-Nya.
Bagi saya, konflik Israel dengan
Palestina ini mengandung etnosentrisme dan diskriminasi. Etnosentrisme ini
dilihat dari bangsa Israel, bangsa yang besar dan kuat memiliki kuasa untuk
menindas kaum minoritas. Ia hanya memandang bangsanya sendiri tanpa melihat
bangsa lain sedangkan diskriminasi yang terjadi pada konflik di atas adalah
ketika seorang polisi Israel yang melarang umat Kristiani Palestina masuk ke
Yerusalem padahal warga lain selain dari umat Kristiani Palestina diperbolehkan
masuk.
Entah mengapa konflik antara Israel dengan Palestina ini selalu dikerucutkan pada masalah agama. Sebenarnya, ada sudut pandang lain yang bisa kita lihat dari konflik tersebut. Dari segi psikologis yang melihat perilaku polisi Israel yang melakukan pendiskriminasian. Baiklah…apapun yang terjadi kedepannya, mari kita doakan yang terbaik bagi kedua Negara ini.
Sumber:
http://hukum.kompasiana.com/2011/11/17/diskriminasi/
http://www.victorynewsmedia.com/berita-10299-praktek-diskriminasi-di-sekolah-negeri.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100530150302AA5CFN3
http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/11/19/fakta-unik-dibalik-konflik-israel-vs-palestina-509470.html
Comments
Post a Comment