Menjawab Soal
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN
Apa perbedaan ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan?
Di kalangan ilmuwan ada
keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusn dari pengetahuan secara
teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan
sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum, dan akumulatif. Pengertian
pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam
pandangan dan teori (epistemology), di antaranya pandangan Aristoteles, bahwa
pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang
budi. Menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi; oleh Bacon dan
David Home diartikan sebagai pengalaman indera dan batin; menurut Immanuel Kant
pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman; dan teori Phyroo
mengatakan, bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan. Dari berbagai macam
pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide,
kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena
tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan apakah isi
pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori-teori kebenaran pengetahuan.
Teori pertama bertitik tolak adanya hubungan dalil, dimana pengetahuan dianggap
benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi)
yang terdahulu. Kedua, pengetahuan itu benar apabila ada kesesuaian dengan
kenyataan. Teori ketiga menyatakan, bahwa pengetahuan itu benar apabila mempunyai
konsekuensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan.
Banyaknya
teori dan pendapat tentang pengetahuan dan kebenaran mengakibatkan suatu
definisi ilmu pengetahuan yang dikalangan ilmuwan sendiri sudah ada keragaman
pendapat, hanya akan terperangkap dalam tautologis (pengulangan tanpa membuat
kejelasan) dan pleonasme atau mubazir saja.
Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
Pengertian Metode IlmiahMetode Ilmiah merupakan suatu cara
sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan
terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu:
- Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
- Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekatpada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
- Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusunberdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
- Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
- Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yangobjektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
- Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasilpercobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
Apa yang dimaksud dengan cara berpikir analisis?
Berpikir Analitis, adalah
berpikir yang menggunakan sebuah tahapan atau langkah-langkah logis. Langkah
berpikir analitis ialah dengan menguji sebuah pernyataan atau bukti dengan
standar objektif, melihat bawah permukaan sampai akar-akar permasalahan,
menimbang atau memutuskan atas dasar logika.
Apa yang dimaksud dengan cara berpikir sintesis?
Cara berpikir sintesis adalah
dimana seseorang mencoba untuk melihat ketertarikan antar kategori dalam
membentuk pengetahuan yang holistic (utuh). Cara berpikir sintesis membuat
seseorang dapat memahami bahwa segala sesuatu dapat lebih bermakna dengan tidak
hanya melihat esensi masing-masing kategori namun juga bagaimana keterkaitan
antar kategori sehingga dapat membentuk makna yang lebih dalam tentang
keberadaan masing-masing kategori yang ada dalam konteks jejaring.
Apa yang dimaksud dengan cara berpikir induktif?
Induktif artinya bersifat induksi.
Sinduksi adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena
individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini
mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomenafenomena yang ada.
Karena semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum
melangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif, proses penalaran itu juga
disebut sebagai corak berpikir ilmiah. Namun, induksi tidak akan banyak
manfaatnya jika tidak diikuti oleh proses berpikir deduksi.
Berpikir induktif ialah menarik
suatu kesimpulan umum dari berbagai kejadian (data) yang ada di sekitarnya.
Dasarnya adalah observasi. Proses berpikirnya adalah sintesis. Tingkatan
berpikirnya adalah induktif. Jadi jelas, pemikiran semacam ini mendekatkan
manusia pada ilmu pengetahuan.
Tepat atau tidaknya kesimpulan
(cara berpikir) yang diambil secara induktif ini terutama bergantung pada
representatif atau tidaknya sampel yang diambil, yang mewakili fenomena
keseluruhan. Makin besar jumlah sampel yang diambil, makin representatif dan
makin besar taraf validitas dari kesimpulan itu, demikian juga sebaliknya.
Taraf validitas kebenaran kesimpulan itu masih ditentukan pula oleh
obyektivitas dari si pengamat dan homogenitas dari fenomena-fenomena yang
diselidiki (Purwanto, 1998:47-48).
Apa yang dimaksud dengan cara berpikir deduktif?
Deduktif merupakan sifat deduksi.
Kata deduksi berasal dari kata Latin deducere (de berarti ‘dari’, dan
kata ducere berarti ‘mengantar’, ‘memimpin’). Dengan demikian, kata
deduksi yang diturunkan dari kata itu berarti ‘mengantar dari satu hal ke hal
lain’. Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduksi merupakan proses berpikir
(penalaran) yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju proposisi baru
yang berbentuk kesimpulan (Keraf,1994:57).
Era atau masa perkembangan teknologi
Ledakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membuka babak baru bagi masyarakat
untuk memperoleh informasi secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan
sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih
jauh apa yang terjadi sekitarnya. Setiap orang memiliki akses terhadap sumber
informasi dimanapun di dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi kritis dan
tanggap terhadap hal yang berkembang.
Perkembangan
dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya
menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh
perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah
mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang
menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka
kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia
dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan
dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat
manusia.
Bagi masyarakat
sekarang, teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu religion.
Pengembangannya dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara
orang bahkan memuja hal tersebut sebagai liberator yang akan membebaskan mereka
dari kungkungan kefanaan dunia. Selain itu, hal tersebut juga diyakini akan
memberi umat manusia kebahagiaan dan immortalitas. Sumbangan teknologi
informasi dan komunikasi terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah
dapat dipungkiri.
Seperti yang
kita ketahui bahwa di era serba modern seperti saat ini, peran teknologi
informasi dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal ini
tidak terlepas dari aktivitas kita yang kerap kali ditunjang dengan teknologi
informasi itu sendiri yang mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat,
mudah, murah dan menghemat waktu.
Kemajuan
teknologi menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang kian menyelimuti
dunia. Suatu kemajuan yang tentunya akan memberikan dampak bagi peradaban hidup
pelajar. Tidak dapat dipungkiri, kini kita telah menjadi “budak” dari peradaban
teknologi informasi itu sendiri. Bagaiman tidak, banyaknya pelajar yang
sekaligus berperan sebagai pengguna teknologi informasi dan komunikasi,
membuktikan bahwa kehidupan yang mereka lakoni tak pernah lepas dari peran
teknologi informasi.
Menghadapi
keadaan seperti ini, kita sebagai pelajar perlu diarahkan pada sikap “sadar
teknologi” atau “melek teknologi”. Kemajuan yang sering diartikan sebagai
modernisasi, menjanjikan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam melalui
ilmu pengetahuan, meningkatkan kesejahteraan material melalui teknologi dan
meningkatkan efektivitas kemampuan pelajar melalui penerapan organisasi yang
berdasarkan pertimbangan kesadaran. Karena dengan ilmu pengetahuan teknologi
informasi dan komunikasi pula, manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya
belum pernah dibayangkan.
Di satu
sisi, teknologi memiliki keuntungan bagi orang yang menggunakannya. Misalkan
saja dalam hal berbagi informasi, para pelajar dapat mengakses informasi dunia
dengan cepat dan mudah, sehingga mereka dapat menyadari bahwa dunia seakan
berada di genggaman mereka. Suatu akses yang tentunya akan memperkaya para
pelajar dengan segudang informasi yang dapat memacu motivasi mereka untuk
meningkatkan kreativitasnya, khususnya dalam bidang informatika.
Bukan hanya
itu, teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki andil yang besar dalam
hal sarana pembelajaran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa teknologi
informasi dan komunikasi kini telah merasuk ke dalam kurikulum dunia
pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi gebrakan di dunia pendidikan dalam
ajang peningkatan potensi pelajar. Selain itu gelombang kemajuan dan
perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah membawa perubahan pada
kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis. Dengan adanya hal
tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan dan menyalurkan semangat untuk
mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
Kehidupan
kita sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah
menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan
informatika yang menjadikan komputer, internet, dan pesatnya perkembangan
teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh
kekurangan di dunia pendidikan. Dalam memasuki era tersebut, sekolah memiliki
tanggung jawab untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi semua tantangan yang
berubah sangat cepat dalam lingkungan kehidupan mereka. Kemampuan untuk
berbahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang sering kali
diminta masyarakat untuk memasuki era globalisasi baik di Indonesia maupun di
seluruh dunia. Maka dengan adanya komputer yang telah merambah di segala
kehidupan manusia, hal itu membutuhkan tanggung jawab yang sangat tinggi bagi
sistem pendidikan kita untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan
kemahiran komputer.
Selain itu
dengan adanya sistem pendidikan yang berbasis pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi maka diharapkan pelajar-pelajar di negeri kita dapat
bersaing dan mengejar ketertinggalan dari pelajar di negeri maju tanpa perlu
kehilangan nilai-nilai kemanusian dan budaya yang kita miliki. Atau dengan kata
lain, peserta didik di jenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali
pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang “melek teknologi” yaitu
bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara,
memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli
terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi.
Di lain hal,
teknologi informasi dan komunikasi juga dapat mendorong kita untuk melihat hal
kecil sebagai hal yang dapat dijadikan sebagai sejumlah peluang yang tersaji di
hadapan mata. Karena dengan begitu, maka kita dapat membalikkan arah
imperialisme budaya yang dibawa oleh perkembangan di bidang tekonologi
informasi ini, menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Namun, di
samping semua itu, kita tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa era
teknologi informasi dan komunikasi mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan
bagi kehidupan kita. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia
terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif perkembangan teknologi ini terhadap
kehidupan umat manusia. Kalaupun teknologi informasi mampu mengungkap semua
tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi informasi sinonim
dengan kebenaran. Sebab hal tersebut hanya mampu menampilkan kenyataan.
Sedangkan kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Tentu saja teknologi informasi dan komunikasi tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena itu hal tersebut tidak pernah bisa mejadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan teknologi tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.
Teknologi
informasi juga dapat menimbulkan sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan
dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi itu
sendiri yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan mayantara. Masalah
kejahatan mayantara ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara
seksama pada perkembangan teknologi masa depan. Karena kejahatan ini termasuk
salah satu kejahatan luar biasa, bahkan dirasakan pula sebagai kejahatan
misterius yang dapat mengancam kehidupan masyarakat. Tindak pidana atau kejahatan
ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan modern dari masyarakat akibat
kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer,
pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi,
hacker, cracker dan sebagainya.
Seperti
halnya dengan peristiwa kejahatan mayantara yang menimpa situs Mabes TNI, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Mabes Polri dan Departemen Luar
Negeri Republik Indonesia merupakan sisi gelap dari kejahatan teknologi
informasi yang memanfaatkan kecanggihan internet. Bukan hanya itu, situs
Microsoft, NASA dan pentagon tidak luput dari para hacker nakal yang
mengacaukan sistem informasi dan data yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
Selain itu, kasus pembobolan ATM oleh para hacker nakal juga menjadi salah satu
dampak negatif dari teknologi informasi yang marak terjadi.
Tak dapat
juga dipungkiri bahwa dampak negatif dari teknologi informasi sangat dirasakan
oleh kaum pelajar. Banyaknya pelajar yang terlena dengan fasilitas website
hiburan dari teknologi informasi seperti facebook, chatting, twitter dan
sebagainya, membuat mereka menyampingkan kewajibannya, bahkan mereka menjadikan
hal tersebut sebagai hobi yang dilakukan tanpa mengenal waktu. Konsekuensinya,
para pelajar akan menjadi malas dan semakin membutakan kesadaran mereka tentang
pentingnya sadar teknologi.
Inilah
sebenarnya sisi paling buruk yang tidak dapat dihindarkan dan disembunyikan
dari kemajuan teknologi informasi dewasa ini. Oleh karena itu kita harus
berhati-hati terhadap dampak negatif yang ditimbulkan, karena dampak negaitf
tersebut dapat mengubah paradigma pelajar dalam menghadapi era teknologi
informasi dan komunikasi.
Bagi pelajar
Indonesia, sebagai generasi pelanjut tidak akan luput dari pengaruh
perkembangan buruk teknologi informasi dewasa ini maupun masa depan. Masalah
ini perlu ditanggulangi supaya tidak menjadi hal yang dapat menjadi ancaman
bagi para pelajar dalam mencapai masa depan mereka.
Akan tetapi,
janganlah kita mencemaskan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini.
Pandai-pandailah kita memanfaatkan media ini dan memilih yang bernilai positif.
Ambillah hal yang perlu dan jadikan hal yang bernilai negatif sebagai bahan
pertimbangan dan perbandingan. Bersikap positiflah menghadapi perkembangan teknologi
informasi ini. perkembangan ini akan memberi pengetahuan yang banyak dan
berguna bagi orang-orang yang dapat memanfaatkannya secara positif. Jadi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bukanlah sesuatu yang perlu
dicemaskan tetapi sesuatu yang harus digali manfaatnya.
Dalam
menyikapi perkembangan teknologi itu sendiri, semuanya tergantung dari pribadi
kita masing-masing. Karena teknologi informasi dan komunikasi itu memiliki
warna dasar putih. Tergantung dari penggunanya. Apakah kita ingin membelokkannya
ke kiri dengan mengubah warna putih menjadi kehitaman yang melambangkan sisi
negatif teknologi tersebut, atau kita ingin membelokkannya ke kanan dengan
mengubah warna putih menjadi keemasan yang melambangkan sisi positif dari
teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri.
Bagaimana hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
meningkatkan kesejahteraan/taraf hidup mayarakat?
Ilmu pengetahuan dan teknologi
memang memiliki keterkaitan yang begitu erat. Berbicara soal teknologi memang
tidak pernah ada habisnya. Setiap harinya, selalu saja ada hal yang baru. Penemuan-penemuan
baru di bidang teknologi ini tak lepas dari ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia dimana manusia merupakan makhluk ciptaan sempurna Tuhan yang dianugrahi
kemampuan berpikir yang baik. Selain kemampuan berpikir yang baik, manusia juga
harus diimbangi dengan akhlak yang mulia. Perkembangan teknologi yang semakin
maju jangan sampai disalah gunakan untuk kepentingan-kepentigan tertentu yang
hanya merugiakan banyak orang. Sebaliknya, manusia harus bijak dalam
memanfaatkan perkembangan teknologi ini. Manusia harus bisa menjadi sebuah
filter untuk melihat dampak negating serta positif dari perkembangan teknologi
ini. Berikut dampak positif dan negative dari perkembangan teknologi:
Dampak Positif
perkembangan IPTEK
1. Memberikan berbagai kemudahan
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas.
Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi.
Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti
kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat
tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas
penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan
tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek
positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Mempermudah
meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana
tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media
cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau
harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu,
kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan
tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun
dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah
hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun
tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih,
dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya.
Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer,
internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak
hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah
umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era
globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
Dampak negative
perkembangan IPTEK
1. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran
serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan
pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak
hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola
berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat
kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi
media elektronik.
2. Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan
dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam
perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah
menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang
sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya
alamnya, namun hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang
sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak
mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara
maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang
lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi
Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang
relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang
lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat,
perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri
berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta
perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan
gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah
longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima
masyarakat kita hingga ke anak cucu.
Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia,maka informas, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di
era globalisasi pada masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami
berbagai perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang kurang memahami dengan
perkembangan IPTEK. Secara jangka panjang, perkembangan IPTEK memberikan arti
yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak
negative.
Kemudian, apa hubungannya dengan
kesejahteraan masyarakat? Terkadang teknologi dijadikan sebagai tolak ukur
ke-financial-an seseorang. Semakin canggih device yang dimiliki seseorang, maka
orang tersebut akan semakin terlihat lebih high class. Tidak hanya orang
dewasa, anak muda bahkan anak-anak kecil kini mulai bersaing untuk memiliki
device tercanggih. Padahal, kenyataannya hal ini hanya dilakukan untuk
mengikuti trend yang sedang booming dan mereka tidak tahu pasti kegunaan
sesungguhnya dari device yang mereka miliki tersebut. Bahkan tanpa mereka sadari,
hanya karena membeli sebuah device tercanggih, mereka rela menghabiskan budget
yang luar biasa untuk device yang ingin dimilikinya. Bagi saya, mengikuti
perkembangan teknologi itu perlu, asalkan kita bisa bijak memilihnya dan paham
betul atas kegunaan teknologi itu. Jangan sampai kita dibudaki dengan
perkembangan teknologi atau bisa disebut dengan istilah techno-freak. Segala sesuatu
itu harus yang berkecukupan, termasuk teknologi karena yang berlebihan itu
belum tentu baik adanya.
Sumber:
rajiiiiin bner trik..
ReplyDeletegood